Campak Makin Ganas, Tapi Orang Tua Masih Takut Jarum daripada Kuburan

Di Sumenep, campak sudah merenggut lebih dari 2.000 jiwa kecil.
Bukan dalam arti mati, tapi terjangkit demam, batuk, tubuh penuh bintik.
Dan 17 di antaranya sudah benar-benar pamit,
meninggalkan rumah dalam sunyi, meninggalkan orang tua dalam tangis.

Ironisnya, masih ada yang berkata lantang:
“Campak itu penyakit biasa, nanti juga sembuh.”
Seolah-olah 17 jasad hanyalah angka mainan.
Seolah-olah kematian bisa ditawar dengan doa di grup WhatsApp.

Yang lebih menyakitkan: vaksin sudah tersedia, gratis,
tapi ada orang tua yang memilih percaya pada kabar burung,
daripada pada ilmu yang bertahun-tahun diperjuangkan.
Mereka takut jarum kecil beberapa detik,
tapi lupa ada liang lahat yang menunggu dengan sabar.

Mungkin di Sumenep, penyakit yang paling berbahaya bukanlah campak
tetapi keras kepala orang tua yang menolak belajar,
sementara anak-anaklah yang harus membayar dengan nyawanya. (M)

أحدث أقدم

Popular